Pitutur ing geguritan e Mas Bonari mboten "ndakik-ndakik" malah kepara "blak kotang" ning endah. Tanpa nggrundel, senajan atine wis ndedel ndeleng kahanane urip. –Aman Sugandhi, praktisi media lan perfilman
Membaca geguritan Mas Bonari berarti merenungkan perilaku kita sendiri. Membaca geguritan Mas Bonari, sama pula dengan membaca alam sekitar. Pituturnya tidak ndakik-ndakik, tetapi sangat luhur. Ada kejujuran, kesahajaan, kelucuan dan "kenakalan". Kejernihannya memandang perilaku hidup dan kehidupan sangat luar biasa. Saya ikut hanyut membacanya. Dalam karyanya, saya bisa merasakan indahnya cinta, kegetiran hidup, kemarahan, kelucuan, serta harapan. Pesannya menjadi cermin untuk kita semua. Sayangnya, kemarahan terhadap politik dan kekuasaan belum tertuang... padahal Mas Bonari mampu menerawang soal itu. –Dr Suko Widodo, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga
Judul Buku: Gurit Panglipur Wuyung Penulis: Bonari Naboneran Penerbit: Interlude, 2020 ISBN: 9786237676065 Kategori: Puisi / Kumpulan Guritan Bahasa: Jawa Dimensi: 14 x 21 cm | SoftCover Tebal: xiv + 78 hlm | BookPaper Harga: 50.000