Penulis: Iman Budhi Santosa Penerbit: Interlude ISBN: 9786026250421 Jumlah Halaman: xxx + 478 hlm
Buku yang mengupas hubungan kedekatan antara manusia Jawa dengan tumbuhan.
Iman Budhi Santosa, sahabat Emha Ainun Nadjib, teman seperjuangan di Persada Studi Klub, ini memang lebih terkenal sbg penyair. Namun siapa sangka di usianya yang menginjak 69 tahun ini dia bisa membuat sebuah tulisan yang oleh Cak Nun disebut mahakarya Iman Budi Santosa ini.
Dalam launching buku kemarin Cak Nun mengatakan bahwa dengan buku ini Iman seharusnya diberi gelar Doktor Honoris Causa dari semua kampus di Indonesia, bukan hanya itu, Cak Nun bahkan memberi julukan Iman sbg ""Empu"", sosok yg begitu ulet, tekun, dan paham dlm berproses menyelesaikan karyanya.
Barangkali hal tsb tidak berlebihan, sebab Iman dalam buku ini berhasil mengumpulkan 324 nama tumbuhan, dan lebih dari 3.400 nama desa yang diambil dari nama tumbuhan2 tsb, plus nilai filosofisnya khususnya bagi masyarakat Jawa dan umumnya bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu hal menarik yg dikupas Pak Iman adalah pertanyaan ""Sejak kapan ada istilah gulma dan hama? Sedang ilalang dan walang senantiasa makan dengan secukupnya?"". Berangkat dari pertanyaan ini Pak Iman mampu menjlentrehkan bagaimana perubahan cara pandang thd suatu tumbuhan menandakan adanya perubahan sosial yg tak disadari telah terjadi di masyarakat.