Detail Seni, Politik, Pemberontakan - Abert Camus, Dkk.
Buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan yang mencoba menampilkan beberapa cuplikan tentang dunia seni dan keseniman, kreatifitas mereka serta kehidupan politik. Tanpa pretensi menjadi pintu yang secara sistematis dapat digunakan menuju lapangan politik melalui lorong seni., melainkan sekedar jendela untuk menyaksikan keterlibatan beberapa seniman di dunia politik, dalam sebuah bingkai terbatas. . Camus mencoba memaparkan peran yang dimainkan kreativitas estetis para seniman dalam kehidupan yang lebih luas, di luar ruang kaca seni. "Seniman adalah orang yang menolak sekaligus menerima dunia." Ia ingin mengubah dunia yang ada menjadi lebih indah, lebih teratur, lebih bermakna. Lukisan, patung, novel, semua adalah usaha manusia untuk menghadirkan dunia khayal yang dia impikan. Dalam berkhayal, seniman sering dibatasi oleh kenyataan dunia yang telah ada. Dengan demikian, kreatifitas seni, dalam banyak hal, adalah pemberontakan. . Tulisan Trotsky menggambarkan perkembangan seni dalam hubungannya dengan kehidupan politik. Dengan setting Rusia awal abad ini, Trotsky mengungkapkan bahwa seni tidak pernah lepas dari kepentingan dan muatan politik. Banyak seniman yang menjalankan kreativitas seninya dalam rangka mencari kedudukan dan prestasi politis, atau sekedar menyelamatkan diri dari kemungkinan malapetaka politis, dengan membuat karya-karya yang mengagungkan penguasa. .