Ayah dan anak menuntun seekor keledai untuk dijual ke pasar. Seseorang berkata, “Bodoh! Punya keledai kok tidak dinaiki!” Mereka menaiki keledai itu. Lalu, ada komentar,”dasar tak berbelas kasih… Keledai kurus kok dinaiki berdua.”Sang anak pun turun .Tetapi ,muncul kritik lain, “Dasar orangtua tak punya kasih…anaknya dibiarkan berjalan, ia naik keledai. ”Saat mereka bertukar tempat, masih ada komentar, “Anak tak tahu diuntung…Orang tua disuruh jalan, dan ia duduk keenakan.”… Karena bingung, mereka memikul keledai itu ke pasar…
Apakah kita pernah seperti ayah dan anak itu? Merasa tak pernah sempurna sebagai manusia? Nobody’s Perfect. Ya, kita tak selalu sempurna di berbagai hal. Namun, jika nobody’s perfect, apakah itu membuat kita kecewa? Lantas mengeluhkan banyak hal tak “perfect”? Xavier Quentin Pranata rindu untuk menuliskan perenungan atas beragam perjalanan hidup dan pelayanannya. Denngan mengasah diri melalui banyak hal tak “perfect” di hidup ini, kita belajar untuk terus memperbaiki diri.
Mari kita terus berjuang untuk terus menyempurnakan hidup kita dengan Dia sebagai tujuan hidup kita!.