“Gua bukan konten lo, Men!” Kalimat itu terucap secara lugas dari mulut Jason Ranti. Dia merasa, banyak wawancara yang dilakukan terhadap dirinya sekadar basa-basi. Jason Ranti lebih menghargai wawancara yang dilakukan dengan hati, dalam rangka membangun komunikasi antarmanusia. Buku ini mengungkap jauh kehidupan Jeje, panggilan akrab Jason Ranti, dari sisi kreativitas hingga spiritualitasnya yang tidak mudah dimengerti. Dia mengakui, lagu-lagunya bukan untuk dipahami, melainkan untuk menyentuh perasaan lewat bunyi. Tersingkap juga gugatannya yang blak-blakan terhadap otoritas negara, agama, dan sejumlah sendi kehidupan yang kedodoran, juga bagaimana dia memandang dosa dan kesucian. Hampir semua karya Jeje di pintu toilet, dapur keluarga, piagam, tanda jasa, kertas, dan kanvas yang lahir di studionya selama masa pandemi disertakan untuk melengkapi. Lewat buku ini, kita diajak bercakap-cakap untuk menggugat, mencari, dan menemukan pegangan hidup yang sungguh-sungguh kita percayai. Kitab Pink Jason Ranti adalah jilid perdana seri “Beginu: Bukan Begini, Bukan Begitu”, yang mengupas mimpi, harapan, dan kecemasan anak manusia dalam zamannya.