"Membaca buku ini membuat kita berani menertawai diri sendiri dan ditertawakan. Seperti sebuah perayaan kejujuran. Sebuah Festival Telanjang yang sangat wajar dan harusnya lumrah. Dasar. Namanya juga Trio." - Chandra Prasetyo Purwakanti
"Karya-karya Trio diumpamakan sebagai lorong gelap pengap nan panjang bercerita tentang ketimpangan secara lantang. Dia tidak menawarkan banyak teka teki maupun diskursus panjang lebar didalam karyanya, malahan memberikan warna kelugasan dan curahan kejujuran gaya ekspresi dia yang membangun kesadaran perspektif kita sebagai apresiator lebih dalam menelisik semua tentang hakikatnya berkehidupan sosial." - Mufti Priyanka alias Amenkcoy
"Buku ini punya sudut pandang yang menarik, sudut pandang umum yang sebenarnya orang-orang tahu tapi terlalu tabu untuk dibicarakan, buku ini menelanjangi semua pikiran-pikiran bodoh yang membelenggu kesadaran sosial palsu kita akibat kemajuan zaman, juga sosial media." - Tuantigabelas, Rapper.
"Teks dan ilustrasi yang dihadirkan oleh Trio dengan kemahiran personalnya membuat narasi serta visual tersebut bergelombang menampar segala sisi bahkan jiwa. Pembaca pun diajak mengarungi kata perkata dan visual dewasa nan elegan. Memang kita harus menelanjangi sisi lain dari kenyataan hari ini, agar kita selalu mawas dan bercermin pada diri. Mungkin itu yang sedang diarungi oleh Trio dengan kemudi kreativitasnya yang bernas dan bertanggungjawab." - Wanggi Hoed, Seniman Pantomim.