Kelam Kelamin. “Kumpulan cerpen Kelam Kelamin karya Laviaminora ini patut diapresiasi sebagai salah satu upaya untuk memperjuangkan kesetaraan dan diskriminasi berbasis pada sistem patriarki yang seksis dan eksploitatif. Sebagaimana Lucia Sanchez Saonil, Laviaminora memiiih padanan literasi yang langsung menuju pada realitas seharihari yang dapat kita temui dalam beberapa kasus di mana tubuh (terutama tubuh perempuan) menjadi pertarungan segala kepentingan ekonomi, politik dan budaya bahkan ideologi termasuk sistem keyakinan seperti agama. Kumpulan cerpen ini menginspirasi bukan hanya untuk memahami konstruksi sosial, ekonomi, dan politik dalam persoalan eksploitasi tubuh kaum perempuan semata, melainkan juga merekomendasi pral —Dr. Phil. Arie Setyaningrum Pamungkas, M.A. Feminis dan Sosiolog UGM
“Tiap kalimat mampu mengaduk emosi, membuka masa lalu diri, dan ajaibnya menyadarkan kita bahwa cerita kelam bisa saja dipunyai oleh tiap orang. Dan kita bisa berusaha untuk menghentikan rantai pelecehan itu."