Kami adalah sepasang anak manusia, yang mula dipertemukan melalui lembaran biodata. Sebakdanya, tumbuhlah benih cinta yang menyala-nyala. Kami saling memohon petunjuk kepada Allah ’Azza wa Jalla, hingga cinta suci bersatu dalam jalinan pernikahan yang mulia.
Kami adalah dua makhluk berbeda yang sama-sama memiliki ego tinggi, tetapi kemudian belajar untuk saling mengalah dan memahami. Kami pernah sama-sama lelah. Kami pun saling bergantian menyandarkan kepala. Kami saling meletakkan dada sebagai tumpuan. Kami saling melepas penat dan bercerita, hingga kelelahan itu pun lelah sendiri, sirna dan pergi meninggalkan kami.
Kami adalah sepasang suami istri yang sedang bergenggaman erat menjaga biduk rumah tangga agar tidak terhempas, apalagi tenggelam di dasar lautan. Kami sedang berjuang gigih untuk saling setia, menata batu bata bangunan cinta, saling mengingatkan ketika alpa, hingga Dia berkenan melabuhkan cinta kami hingga ke surga.