Mati itu urusan pribadi. Benar, kitalah yang mendesain cara mati kita. Kitalah yang memilih jalan itu. Kita bertanggung jawab terhadap diri kita.
Kita pula yang menentukan bagaimana akhir kehidupan kita, sesuai kebiasaan yang kita punya. Maslaahnya adalah bagaimana kematian itu bisa memiliki ruh dan pengaruh yang menggemuruh. Mati yang menyentuh. Mati yang menggugah jiwa-jiwa yang lelah menemukan energinya. Itulah kematian yang menyejarah. Mati yang menghidupkan. Seperti kematian para syuhada.
Mereka mati, tetapi jiwa-jiwa mereka tetaplah hidup dalam jiwa kita. Mereka telah pergi, tetapi kebaikan yang dirintis akan tetap abadi. Pahala pun mengalir tiada henti. Bagaimana mendesain kematian seperti itu?
Ok. Baca buku ini, siapkan senyummu, temukan efek “aha...!”-nya, dapatkan inspirasi unik, lalu tautkan dengan berbagai informasi, cari benang merah dari berbagai fakta dan peristiwa, lalu bergegaslah untuk melangkah!