Madilog merupakan manifestasi simbol kebebasan berfikir Tan Malaka. Ia bukan dogma yang biasanya harus ditelan begitu saja tanpa reserve. Menurut dia, justru kaum dogmatis yang cenderung mengkaji hafalan sebagai kaum bermental budak/ pasif yang sebenarnya. Di sinilai filsafat idealisme dan materialisme ala Barat dan konsep rantau disintesiskan Tan Malaka. Lembar demi lembar ditulisnya dalam suasana kemiskinan, penderitaan, dan keaepian yang begitu ekstrim. Namun madilog lah yang menjadi puncak kualitas orisinal pemikiran terbaik Tan Malaka.