“Kemarahanmu adalah sejenis kegilaan, karena kau menetapkan harga tinggi untuk hal-hal tak berharga.” Kata-kata ini ditulis Seneca pada pertengahan abad pertama Masehi. Di mata Seneca, menyeruaknya amarah membahayakan kondisi moral Anda lebih dari semua emosi lainnya karena amarah adalah gairah paling kuat, paling destruktif, dan paling tak tertahankan. Dengan mengubah perspektif kita atau memperluas cakupan mental kita, Seneca menantang akal sehat kita mengenai apa yang pantas membuat kita marah, kalau ada. Kebanggaan, martabat, harga diri berlebihan—sumber amarah ketika kita merasa tersakiti—akhirnya tampak hampa ketika kita memandang dalam konteks lebih besar dan melihat kehidupan kita dengan sikap berjarak. Kesehatan spiritual menuntut agar kita melepas amarah, atau kalau tidak, amarah tak akan pernah melepaskan kita.