Sering kita mendengar kata pendidikan yang disandingkan dengan pengajaran. Pada hakikatnya pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pengajaran. Martin Buber pernah berucap, “Education worthy of the name is essentially education of character”, bahwa pendidikan yang paling esensial atau mendasar adalah pendidikan karakter.
Namun sekarang kita menyaksikan bagaimana ruang-ruang kelas yang mirip pabrik untuk memroduksi sumber daya manusia yang akan dijual ke pasar tenaga kerja; guru-guru yang sibuk mempersiapkan, melaksanakan, dan memeriksa hasil tes yang makin lama makin canggih; para siswa yang mengerahkan perhatiannya untuk lulus dalam testes dengan standard kelulusan yang semakin berat; serta para orangtua yang selalu memacu anak-anaknya dengan perkataan “belajarlah yang rajin, dapatkan nilai yang tinggi” bukan lagi “belajarlah yang rajin, jadilah orang bijak bestari.”
Di samping itu, memasuki Revolusi Industri 4.0 yang bercirikan berkembangnya internet yang diikuti teknologi baru dalam data sains, robotik, komputasi awan, kecerdasan buatan, cetak tiga dimensi dan teknologi nano yang akan mendisrupsi inovasi-teknologi sebelumnya.