Buku Fungsi Nalar karya filsuf Alfred North Whitehead ini adalah saksi perkembangan pemikiran perihal nalar dalam sejarah sains Barat selama lebih dari tiga abad. Alfred North Whitehead menelisik perkembangan gagasan nalar sejak zaman filsuf Yunani, lalu bergerak cepat ke zaman filsuf Eropa modern seperti Rene Descartes yang mempostulatkan kedigdayaan nalar, kritik sintesis yang mencoba menyatukan rasionalisme dan empirisme dalam karya Immanuel Kant, sampai perkembangan fungsi nalar yang dipraktikkan oleh ilmuwan seperti Isaac Newton sampai Albert Einstein. Tak pelak, buku Alfred North Whitehead ini adalah guide yang bernas untuk mempelajari posisi nalar dalam sains modern dan peran penting nalar dalam peradaban Barat sebelum Perang Dunia II sebagaimana dipraktikkan dalam sistem pendidikan dan pusat riset.
Dalam perkembangan pemikiran nalar setelah (akibat) Perang Dunia II, kita menyaksikan sekian kritik terhadap keampuhan nalar: mulai dari yang bersifat filosofis sampai pada perkembangan sains kognitif. Namun, yang sangat perlu dicatat dengan tegas adalah bahwa sekian banyak kritik terhadap nalar itu tak pelak lagi semuanya menggunakan nalar itu sendiri. Kritik apa pun terhadap nalar itu sendiri sudah pasti wajib menggunakan nalar, yang tanpanya tidak bisa memiliki kekuatan absah. Karena, bagaimanapun, kebenaran (dengan berbagai teorinya) adalah kebenaran berdasarkan ilmu manusia yang salah satu piranti utama pencariannya adalah nalar manusia. Inilah pentingnya buku klasik Fungsi Nalar karya Alfred North Whitehead.