Detail Epidemi Penyakit PES di Malang 1911-1916 - Syefri Luwis
Penyebaran penyakit pes ketika ada tikus yang terinfeksi penyakit ini biasanya menyebarkan penyakitnya kepada tikus-tikus atau binatang pengerat yang sehat. Tikus yang terkena penyakit ini mati dan kemudian kutu-kutu yang terinfeksi baksil pes kemudian berusaha mencari inang baru. Maka, ketika kutu itu mendapatkan inang baru, seperti tikus atau binatang pengerat yang sehat, mulai menyebarlah penyakit ini maka terjadilah pes tikus. Permasalahan ternyata tidak hanya selesai sampai sini. Tidak jarang kutu atau pinjal yang terjangkit penyakit ini tidak berhasil mendapatkan inang baru yaitu tikus atau binatang pengerat lainnya yang sehat dan kemudian menyerang manusia untuk dijadikan inang baru, jika hal ini terjadi, maka muncullah penyakit pes pada manusia. Sumber infeksi biasanya tikus liar dan binatang mengerat liar lain yang kebal terhadap penyakit ini. Penyebaran Yersinia Pestis dari satu tikus ke tikus lainnya, atau dari tikus ke manusia terjadi dengan perantara gigitan kutu tikus dari jenis Xenopsilla cheopis, sedang dari manusia ke manusia lainnya dapat terjadi dengan perantara kutu manusia, Pullex irritans. Cara penyebaran yang disebut terakhir ini sangat jarang terjadi. Dengan mulai bermunculannya korban ma- nusia maka bisa dengan cepat wabah ini terjadi.