Ketergesaan, kemendesakan, dan kemangkusan merupakan alasan-alasan mendasar yang memicu sekaligus memacu terjadinya pemadatan, pemampatan, pemipihan, dan pelipatan di dalam horison kebudayaan manusia. Pelipatan terhadap ruang, waktu, tanda, dan budaya—aspek-aspek yang menjadi bahasan utama buku ini—justru mendorong pelampauan dan pelangkahan atas batas-batas kebudayaan yang tak selalu bisa dilampaui dan dilangkahi.
Akibatnya, pelipatan, sebagai anteseden dari pelampauan dan pelangkahan, dengan sendirinya jatuh pada pemaksaan, penekanan, pemipihan, dan peringkihan, sehingga melahirkan tatanan yang ramping tetapi sekaligus rumpang; mangkus tetapi sekaligus kaos; cepat tetapi sekaligus galat. Itulah tatanan yang hendak digambarkan di dalam buku ini—suatu tatanan paradoksikal dalam dunia yang dilipat.