"Sekilas dia (Demang Kumolo Jati) baru mengetahui lawannya adalah Wongso Subali alias Aryo Pamedung. Tapi terlambat, di saat kesadaran menyentuhnya, Wongso Subali telah mendahului meloncatinya sambil berteriak nyaring. Tidak ada cara lain bagi Ki Demang, selain harus membenturnya dengan kekuatan aji andalannya. Benturan pun terjadilah. Ki Demang Kumolo Jati terpental hingga terjungkal seraya terseret-seret, lantas memuntahkan darah segar..."
Aryo Pamedung, seorang Senapati Perang Kadipaten Jipang, memutuskan untuk melakukan pengembaraan mencari tuannya, Aryo Penangsang yang tak diketahui rimbanya. Di tengah perjalanan, ia mencapai sebuah desa, bernama Mangir, dan menghajar beberapa begundal untuk menolong seorang gadis. Kejadian ini berbuntut panjang dan menyeretnya masuk ke dalam lembah rencana licik para pemberontak untuk mengadakan kraman (kudeta) terhadap kekuasaan Pajang yang sah.
Pertentangan antara kebaikan dan kejahatan mampu diramu secara apik oleh Antonius Darmasto.