Yogyakarta yang mengabdikan dirinya sebagai guru di Provinsi Sumatera Barat. Dengan penuh lika-liku dan perjuangan yang sangat mengesankan, Bu Guru Nadia mampu menghadapi dengan tenang, sabar, dan memikirkan jangka panjang dalam bertindak. Potret seorang guru yang sangat dekat dengan siswa. Tak hanya mengajar, tetapi juga mendorong siswa untuk mengembangkan bakatnya.
Riyan dengan ketergantungannya pada narkoba, Wati dengan kesedihannya sebagai anak angkat, Anto yang menghadapi permasalahan dengan sang bapak, serta laporan salah satu wali murid terhadap salah seorang guru di sekolahnya, hingga curhatan siswa-siswi lainnya. Meskipun seorang guru, Bu Guru Nadia justru percaya ada tempat lain yang lebih penting sebagai bagian dari pendidikan daripada sekolah.
Kehidupan Bu Guru Nadia pun tidak sempurna. Dan dalam perjalanan mendampingi para siswa, ada sosok yang telah menimbulkan perasaan berbeda di hatinya. Namun, ia punya pendiriannya tentang cinta. Hingga sebuah peristiwa membuat ia mengambil keputusan sebagai jawaban permasalahan hidupnya.