Seorang seniman, Juan Pablo Castel, memiliki hubungan amat kompleks dengan Maria Iribarne Hunter, yang pertama kali ia amati menatap salah satu lukisannya dengan penuh minat. Dia memiliki kesan bahwa wanita ini dapat melihat ke dalam jiwanya, bahwa Maria entah bagaimana mampu memahami emosi di balik penciptaan artistiknya. Castel kemudian jatuh cinta dan melakukan segala daya untuk menjadi kekasih Maria.
Namun, saat mereka akhirnya berhubungan, Castel terlanjur menjadi manusia yang terlalu teliti dalam mengamati segala hal. Lebih buruk dari itu, dia lebih jeli melihat kekurangan-kekurangan daripada kelebihan-kelebihan. Ketidakpercayaannya pada sifat manusia terbukti dalam kecemburuan dan insekuritas yang menjadi ciri hubungannya dengan Maria. Karena itu kegelapan segera mengambil kendali dan menaruh kecurigaan yang keliru bahwa Maria main belakang dengan pria lain. Tindakan Castel berikutnya akan dengan telak mengusik pembaca buku ini, karena di sana kita melihat bagaimana keputusan yang diambil oleh seorang manusia bisa sangat logis sekaligus konyol.
Para pengamat bertanya-tanya bagaimana Sbato berhasil berjuang selama hampir satu abad keberadaannya bila benar bahwa karya ini mencerminkan pandangannya sendiri. Terowongan tidak sampai pada cahaya, melainkan mengebor lebih dalam ke relung gelap jiwa Castel. Namun terlepas dari itu, atau mungkin karena itu, ini adalah bacaan yang menarik.
Ketika pertama kali diterbitkan dalam bahasa Spanyol, Terowongan mendapat tepuk tangan dari Thomas Mann dan Albert Camus dan digambarkan sebagai klasik eksistensialis. The New York Times Book Review.