Sebagai istri yang mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi kepada suami, Hanah dengan mudah mengendus perselingkuhan Haikal. Hanah merasa sangat kecewa ketika hidupnya mengarah ke jalur yang sama dengan ibunya, Aisyah, seorang perempuan yang menjalani hidup sebagai istri yang dipoligami.
Seno menghadapi masalah lain dari istrinya. Istrinya selalu memberikan tatapan masam-pahit kepadanya. Seno tidak mampu membeli mobil seperti orang-orang di sekeliling mereka.
Sementara itu, Maya merasa tinggal di dunia yang terpisah dengan Segara. Setiap hari mereka datang dan pergi ke rumah yang sama, namun gelembung tipis yang teramat liat memisahkan mereka.
Novel ini menghadirkan benang kusut antara intrik politik yang berkelindan dan kehidupan orang biasa dengan segala kepelikannya.