Di masa revolusi nasional, Tan Malaka adalah sosok yang disegani. Soekarno menganggapnya sebagai guru revolusi. Hatta menyebutnya sebagai sosok yang tak mudah membungkukkan tulang punggungnya. Sebagian orang malah menyebutnya sebagai filosof Indonesia yang paling awal.
Tetapi mengapa ia tewas dibunuh oleh sebangsanya sendiri? Siapa yang berada di balik pembunuhannya?
Tan Malaka Dibunuh! adalah sebuah kisah sejarah yang ironis. Ditulis dengan gaya sastra-sejarah, buku ini mengurai tentang sosok, kiprah pergerakan, serta kematian Tan Malaka yang tragis di pinggir sungai Brantas pada Februari 1949. Karya ini juga merekam dengan detail krisis politik yang terjadi pada kurun waktu 1945-1949. Sebuah kurun waktu dimana sesama kelompok revolusioner di negeri ini terlibat konflik politik dan perebutan kekuasaan yang berakhir dengan kematian dan pembunuhan.