Pada usia lima tahun ia menemukan tahilalat di alis ibunya, terlindung bulu-bulu hitam lembut, seperti cinta yang betah berjaga di tempat yang tak diketahui mata.
Kadang tahilalat itu memancarkan cahaya selagi si ibu lelap tidurnya. Dengan girang ia mengecupnya: "Selamat malam, kunang-kunangku."
Ketika ia beranjak remaja dan beban hidup bertambah berat saja, tahilalat itu hijrah ke tengkuk ibunya, tertutup rambut yang mulai layu, seperti doa yang merapalkan diri di tempat yang hanya diketahui hati.
CATATAN TOKO bonus buku
setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami. berlaku kelipatan (promo tidak berlaku untuk paket hemat & flazzsale)