Lucius Annaeus Seneca merupakan negarawan, filsuf, pengacara, dan sekaligus sastrawan. Ia lahir di Cordoba, Spanyol, sekitar 4 SM. Ia dengan cepat menjadi terkenal di Roma setelah berhasil meraih karir ganda: di pengadilan dan dunia politik. Ia juga populer sebagai penulis tragedi dan esai, moral, sastra, dan ilmiah. Filosofi Stoa yang banyak dijelaskannya dalam buku ini, yang kemudian didukung oleh Marcus Aurelius, memberi masyarakat Roma sebuah jalan untuk mencapai ketenteraman hidup. Dalam konstelasi politik masa itu, yang mana Seneca menjadi penasihat bagi Kaisar Nero, stoikismenya berkontribusi dalam merohanikan dan memanusiakan sistem yang tampak dingin dan tidak realistis.
Dipilih dari Epistulae Morales ad Lucilium, surat-surat ini menggambarkan cita-cita lurus yang dikagumi oleh kaum Stoa. Surat-surat yang ditulis Seneca terasa unik. Walaupun surat-surat ini ditujukan kepada Lucilius, ia terasa seolah sedang berbicara kepada generasi manusia hari inikepada kita. Ia menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kita tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hidup, menepis ketakutan kita, dan memuji kebajikan kita. Kita mendapat nasihat sehari-hari dan gagasan ketabahan dalam kata-kata yang sederhana, deskripsi dan perbandingan yang jelas, yang dengan akurat merefleksikan kegelisahan-kegelisahan yang kita alami.