Detail Si Binatang Jalang dan Sang Maestro - Wahyudin
Pada tahun Babi Api-2007, maestro seni lukis Indonesia Affandi genap berusia 100 tahun. Kini, di tahun Macan Air-2022, si binatang jalang Chairil Anwar pun genap berumur 100 tahun. Apa arti 100 tahun untuk seorang pelukis dan penyair yang sudah pindah ke alam barzah? Apa pun artinya, tak akan ada yang menyangkal bahwa Affandi dan Chairil Anwar masih mendapat tempat terhormat di lidah dan hati penghayat seni rupa dan sastra di Indonesia.
Affandi dan Chairil Anwar merupakan sedikit orang di republik ini yang sudah mencapai apa yang disebut Milan Kundera kekekalan agungyaitu kenangan terhadap seseorang dalam benak orang-orang yang sama sekali tidak dikenalnya dan juga tidak mengenalnya. Itulah kenyataan yang menggerakkan Wahyudin menulis dua puluh lima esai perihal komik, fotografi, film, sastra dan seni rupaterutama Seratus Tahun Affandi, Affandi yang Dibayangkan, Si Binatang Jalang dan Sang Maestro, Si Binatang Jalang di Malang, Perupa-Sastra, dan Sastrawan Berseni Rupadi buku ini.
Dengan itu, Wahyudin menemukan sebuah kenyataan lain: kematian tak membikin Affandi dan Chairil Anwar hilang bentuk atau hancur-luluh dan nama mereka terbang hilang. Kematian justru mengekalkan Affandi dan Chairil Anwar.
Penulis: Wahyudin Penerbit: Basabasi, 2022 Kategori: Esai ISBN: 978-623-305-290-0 Bahasa: Indonesia Dimensi: 14 x 20 cm l Softcover Tebal: 256 hlm | Bookpaper Harga: 75.000