Detail Saat-saat Terakhir Rasulullah by Helmi Hidayat
Wahai segenap manusia, perhatikan baik-baik kata-kataku ini. Saya tidak tahu, apakah setelah tahun ini saya masih bisa berjumpa dengan kalian atau tidak untuk selamanya. Abu Bakar terhenyak mendengar kalimat terakhir Nabi bahwa ia tak tahu pasti apakah ia masih bisa bertemu dengan umatnya atau tidak. Ada apakah gerangan? Mengapa Rasulullah berpidato seperti itu? Orang kerap bertanya, mengapa seorang utusan Allah seperti Muhammad, yang sangat disayang Tuhan dan menjadi kekasih-Nya, harus mengalami derita hebat menjelang ajal? Bukankah Allah dengan segala kekuasan-Nya bisa saja mencabut penderitaan kekasih-Nya itu lalu menggantinya dengan kenikmatan? Tak lama kemudian terlihat dahi Rasulullah menggerenyit. Betapa berat derita yang dipikul Rasullah. Tapi, lelaki agung ini sama sekali tidak mengeluh. Ia bahkan tampak bahagia saat mengucapkan kalimat ini perlahan-lahan: «Ya Allah, betapa dahsyat kematian ini. Timpakan saja semua siksa sakratul maut ini kepadaku, jangan pada umatku...» Selamat jalan Muhammad, seorang anak manusia yang kepadanya diturunkan wahyu, yang kepadanya Allah dan bermiliar-miliar malaikat berkirim salam dan shalawat, yang kepadanya kini seluruh kaum Muslimin bercermin diri dan mengambil teladan.
+ Kondisi Buku : Segel (Baru), Original + Harga Toko 65.000 Harga Promosi Dojo 52.000