Detail Revolusi Permanen: Teori Revolusi Sosialis Untuk Dunia Ketiga - Trotsky
Revolusi Permanen merupakan sumbangan terpenting Trotsky bagi Marxisme. Teori ini dikembangkannya pada tahun 1904, menjelang Revolusi Rusia yang pertama. Bertentangan dengan keyakinan umum pada masa itu, dalam teori tersebut Trotsky menyatakan bahwa kelas buruh Rusia mampu merebut kekuasaan. Ketepatan analisa Trotsky terbukti dengan keberhasilan partai Bolshevik mendirikan negara buruh pertama di dunia.
Trotsky buka hanya seorang pemikir Marxis yang tajam, peran besarnya dalam Revolusi Oktober 1917 tak ada yang memungkiri. Ia adalah pendiri sekaligus komandan Tentara Merah. Ia memimpin perjuangan melawan birokratis Menyusul diterbitkannya Revolusi Permanen pada bulan Maret 2009 di Indonesia, yakni penerbitan karya Leon Trotsky untuk pertama kalinya di Indonesia, sang penyunting karya ini – dengan bantuan kawan-kawan seperjuangan lainnya, seperti kawan Rafiq sebagai penerjemah, kawan-kawan Resist Jogja, kawan Alan Woods yang berkenan menuliskan kata pengantar, dan kawan-kawan lainnya yang telah mendukung secara moral maupun finansial – dengan bangga mempersembahkan Revolusi yang Dikhianati kepada rakyat pekerja Indonesia. Ditulis oleh Trotsky pada tahun 1936 ketika berada dalam pengasingannya di Norwegia, Revolusi yang Dikhianati adalah salah satu karya yang paling bersejarah di dalam pemikiran Marxisme.
80 tahun sebelum Revolusi yang Dikhianati ditulis, Marx yang masih muda pada saat itu menulis bahwa dengan basis teknologi dan tingkat produksi yang rendah “hanya kemiskinan yang akan menjadi umum, dan dengan kemiskinan maka perjuangan untuk kebutuhan hidup akan dimulai kembali, dan semua sampah lama itu akan bangkit lagi.” Inilah yang menjadi premis utama dari analisasi Stalin, yang membuatya diusir dari Uni Soviet.