Detail RANTAI NILAI: WAJAH BARU IMPERIALISME EKONOMI - Intan Suwandi
PRAPESAN - RANTAI NILAI: WAJAH BARU IMPERIALISME EKONOMI
Penulis: Intan Suwandi Penerjemah: Alnick Nathan & Reza M. Hikam 14 x 21 cm | 260 halaman | bookpaper | gratis bookmark
DESKRIPSI buku: Seiring berlangsungnya globalisasi, teori imperialisme telah dianggap kadaluarsa atau tidak lagi mampu untuk menjelaskan ekonomi dunia. Pandangan itu berdasar pada perkembangan ekonomi secara global yang tidak hanya berlangsung di Amerika Serikat dan Eropa, tetapi juga Belahan Bumi Selatan sehingga diklaim telah melahirkan kesetaraan ekonomi antar-negara. Benarkah teori imperialisme sudah tidak lagi relevan? Apakah dunia telah berjalan secara setara sehingga kue ekonomi dinikmati bersama oleh pemodal dan kelas pekerja?
Dalam buku ini, Intan Suwandi menjawab: Tidak! Buku Rantai Nilai: Wajah Baru Imperialisme Ekonomi menunjukkan bagaimana globalisasi produksi justru memperkuat watak imperialis dari perekonomian dunia. Melalui rantai komoditas nilai-tenaga kerja, perusahaan-perusahaan multinasional raksasa yang berkantor di negara-negara kapitalis pusat mampu memperpanjang kekuasaannya dengan mendikte perusahaan-perusahaan pemasok di Bumi Selatan, termasuk Indonesia. Kekuatan imperialis dari perusahaan multinasional tersebut tidak hanya membelenggu buruh-buruh di negara pinggiran, tetapi juga merampas nilai lebihnya guna menjadi keuntungan bagi pemodal raksasa yang tinggal di negara kapitalis pusat.