Detail Rantai Kapitalisme Global - Bonnie Setiawan
Studi tentang perdagangan bebas (baik mengenai WTO dan FTA) kerapkali kurang memahami dan mengkaitkannya degan terjadinya perubahan paradigma dan reorganisasi di tingkatan produksi yang bernama ranti pasokan (supply chain). Akibatnya studi itu hanya berkutat pada isi dan content-analysis perjanjian-perjanjian WTO dan FTA yang dikaitkan atau ditabrakan dengan sebutan ‘kepentingan publik’. Studi semacam itu tidak mampu memahami perdagangan bebas secara luas dalam konteks perubahan industrial maupun perubahan sistem dan struktur produksi kapitalisme global.
Akibat, advokasi atau kampanya terhadap perdagangan bebas juga menjadi sumir. Mereka bahkan gampang terjebak dalam pandangan ‘realisme’ dalam studi hubungan internasional, yaitu berkutat pada ketidakiapan negara-negara berkembang dalam bersaing di pasar internasional dan perlunya mengedepankan kepentingan nasional. Alhasil, pandangan-pandangan tersebut menjadi konservatif, karena tidak berbeda banyak dengan rezim yang dikritiknya. Tak heran, jika bermunculan aktivis-aktivis yang oportunis dan senyatanya modernis-liberal, yang sama saja dengan kaum teknorat dan pemerintah neo-liberal yang dikritiknya.
Karya ini merupaka hasil riset dan refleksi pengalaman gerakan yang panjang. Awalnya, karya ini adalah studi tentang dinamika rezim perdagangan bebas di ASEAN, namun kemudian dikembangkan menjadi sebuah studi tentang rerganisasi produksi dan industri global mutakhir, yang dikenal sebagai supply chain (rantai pasokan) kritis untuk dapat menjelaskan arti dari globalisasi yang telah kita geluti sehari-hari ini, menjadi sesuatu yang substantif.