Judul : Politik Pengetahuan Penulis : Edward Said Penerjemah : Saut Pasaribu Ukuran : 13 x 19 cm Tebal : xiv + 214 hlm. Jenis Kertas : Bookpaper Cover : Soft Cover ISBN : 978-623-7624-42-4 Cetakan Pertama : Maret 2021
Buku ini memuat tujuh esai penting Said, yang di antaranya ada satu esai yang khusus menguliti tesis terkenal Samuel Huntington tentang Benturan Peradaban, juga menyingkap kepentingan perencana militer dan ekonomi di belakangnya. Bagi Said, tesis Huntington itu lebih berupa hasutan ketimbang hasil riset tentang fakta-fakta pelbagai peradaban dunia, yang dalam kenyataannya terbuka satu sama lain dan membuka peluang untuk saling memengaruhi dan memungkinkan kehidupan bersama yang damai.
Esai Politik Pengetahuan dan tiga esai lain membantu kita mengembara ke topik-topik sentral di ranah politik dan sejarah, budaya dan sastra, geografi dan fantasi seraya membangunkan kesadaran kita akan tanggung jawab seorang intelektual terhadap masyarakat dan bangsa sendiri tanpa terjatuh pada jerat nasionalisme chauvinistik. Said menggambarkan intelektual ideal itu seperti "sang pelancong", yakni dia yang "tidak bergantung pada kekuasaan tapi pada gerak, pada kemauan untuk pergi ke dunia yang berbeda, menggunakan idiom yang berbeda, dan memahami berbagai penyamaran, topeng, dan retorika yang menyeberang, melintasi wilayah, dan meninggalkan posisi tetap, sepanjang waktu."
Tidakkah istilah sang pelancong itu sangat pas untuk disematkan pada Said sendiri? Dua esai bertajuk Di Antara Dunia-Dunia dan Alasan-Alasan yang Hilang, mengudar perjalanan hidup Said sebagai bagian dari bangsa yang tergusur, meskipun mempunyai status sebagai cendekiawan terpandang dunia. Sikap negara Amerika Serikat dan sebagian besar warganya yang pro-Israel, di satu sisi, dan aktivitas politik serta tulisan-tulisan serta pernyataan-pernyataan sikap Said di media massa yang mendukung perjuangan bangsa Palestina, di sisi lain, menempatkan dia dalam posisi yang terus-menerus terancam dan terjepit baik secara fisik maupun psikis di negerinya yang kedua, di balik ketenarannya sebagai akademisi yang sangat berpengaruh.