Di dalam Percakapan-Percakapan Intim, Ivan Klíma mengandalkan dan memaksimalkan kekuatan dialog untuk membangun cerita, suasana, serta konflik; sekaligus menjadikan dialog sebagai strategi narasi. Ada percakapan via telepon antara seorang perempuan yang sudah bersuami dengan selingkuhannya di cerita pertama, dan percakapan si istri dengan suaminya di cerita kedua.
Dialog menjadi satu-satunya tumpuan Ivan Klíma dalam menimbang kembali seraya menafsir ulang pertanyaan-pertanyaan abadi seputar cinta dan keintiman, bagaimana keintiman dijawantahkan dalam suatu hubungan cinta dan hal apa saja yang membuat keintiman tetap bertahan di tengah pasang-surut hubungan cinta. Karya tipis Ivan Klíma ini menyuguhkan kepada kita kisah cinta sederhana dengan perspektif yang berbeda, segar, dan tidak terduga.