Puisi termasuk intisari dari kultur Bangsa Arab. Dalam buku ini, Adonis, salah satu penyair terkemuka di dunia, menafsirkan kembali warisan yang kaya dan kuno itu. Dia meneliti tradisi lisan puisi Arab pra-Islam, serta hubungan antara puisi Arab dan Alquran, lebih luas lagi, antara puisi dan pemikiran. Dia juga menilai tantangan modernisme dan dampak budayxa Barat pada tradisi perpuisian Arab.
Adonis, lewat buku ini, telah membuka ruang perspektif baru terhadap salah satu sastra terbesar di dunia.
Saya pertama kali tertarik pada aspek-aspek teoretis menulis puisi pada tahun 1950an, dekade yang menyaksikan pendirian berkala Syi’r pada tahun 1957 di Beirut. Dengan segera menjadi jelas bagi saya bahwa pandangan kritis yang berlaku, khususnya di kampus-kampus dan lembaga-lembaga pendidikan yang lain di dunia Arab, merupakan hasil dari pandangan kaum fungsionalis tentang puisi. Sebagai hasilnya, puisi memiliki hubungan semi-organik dengan lembaga itu berikut nilai-nilai keagamaan dan sosialnya. Ini merupakan pendekatan yang membahas puisi—berdasarkan sifatnya, berkaitan dengan puncak kedalaman hal-ihwal—dari luar, terkecuali dalam hal bahwa secara paradoksal pendekatan ini menaruh perhatian lebih terhadap konten sajak daripada terhadap cara ekspresinya; sebagai tambahan, pendekatan ini memenjarakan puisi Arab dalam kerangka yang memiliki kekakuan yang berlebihan, sampai-sampai ia tampak tak memiliki hubungan apa pun yang serupa dengan puisi lainnya.
CATATAN TOKO bonus buku
setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami (promo tidak berlaku untuk paket hemat & flazzsale)