Sejumlah sajak Nissa yang menarasikan berbagai kejahatan dan kekejaman manusia terhadap manusia lain telah mempertajam pertanyaan: Apa sih arti puisi? Apa sih yang bisa diperbuat puisi ketika keindahan hanya menjadi selubung kesakitan?
Puisi memang tidak bisa memecahkan–apa lagi menyelesaikan–persoalan-persoalan praktis kehidupan dan memang bukan terutama untuk itulah puisi ditulis. Sebaiknya puisi menyederhanakan dirinya. Cukuplah puisi menghadirkan dirinya sebagai ruang singgah dan istirah untuk “diam dan merasakan keramahan pada tangan yang menjabat dan mata merindu”, untuk menikmati “keheningan detik waktu”. Puisi masih bisa menjadi tempat pulang untuk menyalakan kembali sunyi, untuk menghidupkan kembali imajinasi kanak-kanak, untuk menata dan mendamaikan kembali hati dan kepala, untuk menguatkan kembali daya kontemplasi, agar tetap waras dan tak kehabisan daya cipta di tengah situasi hidup yang diliputi kekacauan, ketidakpastian, dan kefanaan. —Joko Pinurbo
Judul Buku: Obituari Puisi Penulis: Nissa Rengganis Epilog: Joko Pinurbo Penerbit: Gambang, 2019 Kategori: Sastra, Puisi ISBN: 9786026776914 Bahasa: Indonesia Dimensi: 13 x 20 cm | Softcover Tebal: ix+56 hlm | Bookpaper