Detail Ngelmu Kahanan dan Manusia Jawa - Prof. Dr. Faruk
Orang Jawa terdidik untuk selalu ngerti kahanan, yakni harus mampu menyésuaikan diri dengan situasi dan kondisi di mana ia berada. Maka orang Jawa dikenal mudah beradaptasi terhadap segala perubahan. Inilah yang membuat orang Jawa mampu bertahan dalam kondisi sesulit apa pun.
Prinsip ngerti kahanan ini tidak muncul begitu saja. Ada proses panjang berupa pengalaman orang Jawa dalam menghadapi labilnya perpolitikan local selama berabad-abad yang membawa pada ketidakpastian. Maka muncul pula prinsip ojo kagetan lan ojo gumunan jangan mudah kaget dan kagum) hingga membawa diri untuk urip sakmadya (hidup sekedarnya saja). Rasa pasrah muaranya. Tidak ada ambisi berlebih.
Ditambah lagi dengan masuknya beberapa budaya asing ke Jawa, mulai hari Hindu, Buddha, Islam, hingga modernisasi ala Eropa yang membuat orang Jawa merasa nyaman untuk ngeli ning ora keli (mengikuti arus tapi tidak hanyut). Tak mengherankan jika budaya dan nilai keyakinan orang Jawa pun bersifat sinkretik, hasil dari penyerapan unsur-unsur asing tersebut.
Sebuah kajian budaya tentang karakteristik manusia Jawa tersaji secara ilmiah dan sistematis dalam buku ini. Juga disertai nilai lebih dan kurangnya sebagai bahan introspeksi dan solusi untuk kemajuan bersama. Ditulis oleh seorang Guru Besar Ilmu Budaya UGM yang sudah puluhan tahun mengamati dan membaur dengan masyarakat Jawa