Klandestin - Katarina Retno Triwidayati

Detail Klandestin - Katarina Retno Triwidayati

Klandestin. Pada suatu waktu, saya menyadari ada begitu banyak kepalsuan di dunia ini. Pada saat yang sama, saya telah mencoba 'melarikan' diri dari situasi sulit yang saya hadapi. Hal itulah yang mendorong saya membuat citra baru yang saya beri nama Widya Pramesti.

Mulanya Widya Pramesti saya gunakan untuk menuliskan sesuatu yang tidak dapat saya sampaikan dengan identitas asli. Lambat laun, saya merasa lelah karena perbedaan energi. Lagipula, saya kerap tidak bisa membedakan waktu kemunculannya. Setelah melalui berbagai proses, dengan kemantapan hati, saya melepas Widya Pramesti. Namun, tidak dengan karya yang dihasilkannya. Membukukannya menjadi cara saya menghormati upaya menjaga kewarasan di masa yang sangat sulit.

Buku ini bukan sekadar kumpulan cerita pendek dan esai singkat. Buku ini menjelma menjadi persembahan untuk dia yang pernah hadir dalam kesunyian. lni semacam sisi lain. Seperti sesuatu yang diam-diam saya rancang untuk mencapai sesuatu.

Itulah sebabnya saya memilih kata klandestin untuk mewakili isi buku ini. Klandestin dibagi dalam tiga bagian. Ketiganya yaitu Swastamita, Arunika, dan Sepai.


Peneliti yang cerdas, pengulas yang bernas, penulis yang tangkas. Itu kesimpulan yang akan Anda temukan saat membaca sejumlah tulisan Katarina Retno dalam buku ini.

—Iksaka Banu, Penulis

Gambar produk