Meno adalah salah satu dialog Socrates karya Plato. Dialog dimulai dengan pertanyaan Meno kepada Socrates, tentang apakah kebajikan itu diajarkan, diperoleh melalui praktik, atau datang secara alami. Untuk menentukan apakah kebajikan dapat diajarkan atau tidak, Socrates memberi tahu Meno bahwa mereka harus terlebih dahulu menentukan apa itu kebajikan. Definisi demi definisi ditawarkan; satu demi satu terbantahkan. Kemudian Socrates memberi hipotesis bahwa kebajikan adalah pengetahuan. Itu sempat disepakati. Namun, jika kebajikan adalah pengetahuan, harus ada guru dan pembelajarnya, dan itu tidaklah ada.
Dalam buku ini, Socrates memperkenalkan ide-ide positif: keabadian jiwa, teori pengetahuan sebagai ingatan (anamnesis), yang ditunjukkan Socrates dengan mengajukan teka-teki matematika, metode hipotesis, dan, pada bagian-bagian terakhir, perbedaan antara pengetahuan dan keyakinan sejati. Sebagaimana pada sebagian besar karyanya, melalui metode dialektik, Plato memberi pengungkapan yang kritis sekaligus iluminatif kepada para pembacanya.