Kedua puluh empat naskah dalam buku ini mengisahkan sebagian peristiwa dan rutinitas, yang merentang dari fenomena JKT48, isu kemanusiaan, profil seniman, media dan sensor, hingga film. Ia menyatukan antara narasi kehidupan pusat dan pinggiran serta upaya mengangkat warna, suara, dan dimensi sebagai nasib, kesenangan, dan pertarungan dari mereka yang menjejali sebuah panggung besar bernama Jakarta, jantung kekuasaan politik dan ekonomi Indonesia yang dihuni puluhan juta orang.
Kumpulan naskah ini terpilih sebagai penerima “Hibah Buku Nonfiksi” bagi wartawan yang dihelat Pindai tahun 2015. Tujuannya, selain memberi apresiasi terhadap proses kerja jurnalisme, adalah mendorong reportase bercerita yang menyajikan kedalaman.