Detail Logika, Bahasa, & Modus Kuasa - St. Tri Guntur Narwaya
Judul: Logika, Bahasa, & Modus Kuasa Penulis: St. Tri Guntur Narwaya Penerbit: Basabasi ISBN: 978-623-305-232-0 Tebal: 510 hlm. Tahun: 2021
Melalui buku ini, kita akan menyaksikan bahwa logika bukan hanya perkara aturan berpikir yang dihafalkan dari diktat kuliah semester satu, melainkan sebuah medan sosial yang di dalamnya suatu kalimat dibunyikan, diturunkan, digeser, atau dipelintir dari kalimat lainnya dan orang-orang mendengarnya dengan sorak-sorai. Buku ini memotret fenomena hari ini bahwa logika tidak lagi mengadili, tetapi justru diadili oleh praktik penyimpulan sosial. Martin Suryajaya
Saya cenderung mendapati beragam kerumitan ketika berhadapan dengan pustaka-pustaka tentang nalar, logika, dan topik-topik lain yang terangkum dalam tema Filsafat Ilmu Pengetahuan. Kerumitan yang ada di sana muncul sejak dalam bentuk kerumitan bahasa (baik diksi maupun struktur kalimat) hingga penjelasan yang terasa canggih. Buku Logika, Bahasa, dan Modus Kuasa yang ditulis oleh St. Tri Guntur Narwaya, tidak serta merta menghapus seluruh kerumitan itu, tetapi setidaknya buku ini telah menunjukkan upaya membumikan yang ‘rumit’ tadi dengan menghadirkan contoh-contoh yang aktual. Pun, ia tidak terjebak pada pertunjukan kerumitan dan kecanggihan berbahasa, sehingga pembaca awam seperti saya tidak—atau setidaknya, tidak terasa—‘dizalimi’. Selain memaparkan perkembangan perspektif dalam mendudukkan nalar dan logika, buku ini juga menghadirkan gambaran tentang peta perdebatan metodologis dalam merumuskan dan membangun legitimasi atas “benar” dan “kebenaran”. Ratna Noviani Ph.D Dosen Prodi Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana, UGM
Buku ini menggugat “hilangnya sensivitas” kita atas praktik-praktik kekuasaan yang menerpa kehidupan kita sehari-hari. Dengan kelincahan dan kedalamannya, penulis berupaya menyelami isme-isme (teori-teori) besar dalam Filsafat, dan berhasil membongkar berbagai kesesatan berpikir serta kedok praktik-praktik kekuasaan dalam era pascakebenaran. Dr. Andi Faisal Dosen Sastra Prancis Universitas Hasanuddin