Detail Kontroversi Orientalisme dalam Studi Islam - Akh. Minhaji
Deskripsi Kontroversi Orientalisme dalam Studi Islam - Akh. Minhaji
Orientalisme telah berkembang sedemikian rupa dan telah mendapat perhatian dan juga kajian yang amat serius dalam studistudi keagamaan di kalangan perguruan tinggi Barat. Pada dasarnya, kajian orientalisme melibatkan orang-orang Barat yang mayoritas non-Muslim dengan menempatkan Timur, terutama Islam dan tempat lahirnya Islam, yakni Arab, sebagai obyek kajiannya.
Barangkali di antara kita ada yang bertanya: mengapa kita harus mengenal bahkan belajar orientalisme? Jawabannya bisa variatif, saling berbeda, bahkan mungkin saling betentangan. Terlepas dari semua itu, paling tidak ada dua alasan mendasar:pertama, yang menjadi subyek dalam orientalisme adalah orang Barat (western people) yang mayoritas non-Muslim yang saat ini sedang menjadi pusat sekaligus kiblat budaya dan peradaban dunia (leading and dominant culture and civilization). Bahasa, cara berpikir, cara pandang, dan sekaligus teori dan metodologi yang digunakan Barat mempengaruhi bahkan mendominasi pandangan dunia (wordview) saat ini. Kedua, yang menjadi obyek adalah Islam (juga Arab) yang merupakan salah satu agama besar dunia yang (seperti telah disebut sebelumnya) bersama dengan Yahudi dan Kristen, disebut sebagai Abrahamic Religions yang banyak mewarnai bahkan membentuk pola kehidupan dunia sejak dahulu hingga kini bahkan juga masa mendatang.
Tulisan berikut merupakan catatan-catatan penting yang juga masih perlu terus dikembangkan menyangkut studi orientalisme. Belajar dari pengalaman sejarah orientalisme, kita diharapkan bisa mengambil hikmah untuk kebaikan bersama bagi umat manusia, terutama menyangkut kajian-kajian agama, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
CATATAN TOKO bonus buku setiap pembelian 2 buku gratis 1 buku pilihan kami. berlaku kelipatan :) nikmati pula promo potongan ongkir semua buku yang kami jual original