Saat motor melaju kencang menembus hutan, Widya mendegar tabuhan gamelan. Suaranya mendayu-dayu dan terasa semakit dekat. Tiba-tiba Widya melihat sesosok manusia tengah menelungkup seakan memasang pose menari. Ia berlenggak-lenggok mengikuti irama musik gamelan yang ditabuh cepat.
Siapa yang menari di malam gulita seperti ini?
Tiga puluh menit berlalu, dan atap rumah terlihat samar-samar dengan cahaya yang meski temaram bisa dilihat jelas oleh mata. "Mbak ... kita sudah sampai di desa."