Barthes dalam perumpamaan luar biasa membandingkan teks dengan tubuh perempuan yang menggoda. Sebagaimana tubuh perempuan membuat mata terpesona ketika satu demi satu pakaian ditanggalkan, maka teks pun membangkitkan kesenangan bagi pembaca, dengan tersibak sedikit demi sedikit. Kesenangan melihat penari bar mencopoti pakaian beringsut naik bertahap hingga sampai puncaknya: melihat kelaminnya telanjang, demikian pula pembacaan menyingkap sedikit demi sedikit teks hingga mencapai akhir atau moral teks itu. Dan pembaca tergesa yang melompat-lompati paragraf lekas-lekas sampai ke akhir sama dengan orang yang mendatangi si penari, menelanjanginya cepat-cepat hingga puncaknya: melihatnya telanjang bulat. (Fatima El Bouanani)