Imperium Tanda. Dalam buku ini, Barthes menawarkan pemikiran yang lebih luas tentang budaya, masyarakat, seni, sastra, bahasa, dan ikonografi―singkatnya, baik realitas dan fantasi yang berorietasi pada tanda―dari Jepang sendiri.
"Andaikan Jepang tidak pernah ada, Barthes-lah yang akan menciptakannya―bukan karena Jepang dibahas dalam buku ini, karena Barthes berhati-hati untuk menunjukkan bahwa dia tidak menganalisis Jepang yang sebenarnya, tidak ada keluhuran yang mengerikan seprti di Barat, tidak ada jiwa, tidak ada Tuhan, tidak ada nasib, tidak ada ego, tidak ada keagungan, tidak ada metafisika, dan akhirnya tidak ada artinya.... Bagi Barthes, Jepang ada ujian, tantangan untuk memikirkan yang tak terpikirkan, tempat tatkala makna akhirnya dibuang. Surga, tentu saja, bagi pembelajar semiologi."