Dari Bilik Pesantren ¨C Bukanya marah, Kiai Ma¡¯ruf sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi hal yang sama, sandal Kiai Ma¡¯ruf akhirnya ditulis dengan nama ¡®Abah¡¯. Harapannya agar santrinya tahu bahwa sandal ini punya pengasuh, sehingga tidak dighasab lagi. Awalnya, ide ini memang membuahkan hasil. Sandal Kiai Ma¡¯ruf tidak lagi hilang seperti sebelum-sebelumnya. Namun semua berubah saat suatu waktu sandal yang berlabel tulisan ¡®Abah¡¯ ini hilang. . Kumpulan esai kehidupan santri di pesantren yang syarat nilai-nilai kehidupan dan disertai dengan kisah-kisah santri yang mengelitik.