Dengan judul yang sudah tidak asing lagi untuk didengar para penikmat sastra klasik, These Violent Delights karya Chloe Gong ini adalah sebuah novelisasi dari kisah populer Romeo dan Juliet yang dibuat oleh William Shakespeare. Dari kutipan yang diucapkan Friar Lawrence di percakapannya dengan Romeo pada babak 2, adegan 6, “These violent delights have violent ends, and in their triumph die like fire and powder, which as they kiss consume.” Menjadikannya judul dari novel pertama yang dikemas dengan unsur sejarah, fantasi, dan aksi yang dikemas apik oleh sang penulis, Chloe Gong.
Novel ini dimulai di Shanghai dekat Sungai Huangpu di mana monster muncul, memaksa beberapa pria dari geng saingan untuk bunuh diri. Sementara itu, di klub olok-olok milik Geng Scarlet, Juliette Cai menolak tawaran Walter Dexter untuk membeli lernicrom. Roma Montagov tiba dan memperingatkan Juliette tentang kematian sebelum seorang pria merobek tenggorokannya sendiri. Juliette mengirim Roma pergi dan dia diminta oleh ayahnya untuk menyelidiki apa yang terjadi. Roma dan sahabatnya Marshall dan Benedikt menemukan serangga aneh di mana orang-orang itu bunuh diri dan membawa mereka ke seorang ilmuwan bernama Lourens. Dia menemukan bahwa serangga semuanya terkait, tetapi percaya bahwa mereka tidak dibuat secara organik.
Kemudian, Juliette dan Roma bertemu lagi dan Roma meyakinkannya untuk membawanya ke kamar mayat sehingga dia memastikan apakah pria dari klub itu adalah pria yang sama dari dermaga. Sementara di muara pintu, banyak anggota Geng Scarlet mulai merobek tenggorokan mereka dan keduanya terpaksa melarikan diri. Sementara itu, Benedikt dan Marshall menemukan mayat dengan serangga yang menempel di otaknya.