Seorang pelaut ulung tidak pernah bisa diceraikan dari laut. Ketika pertama kali membaca buku Bajak Laut karangan La Side, ada hubungan erat antara kolonialisme, kebudayaan maritim, dan kesenjangan ekonomi yang ditunjukkan melalui pesta pernikahan para bangsawan. Dan dengan segera kausalitas dari tujuan Alfonso de Alburquerque berlayar ke Asia kian tidak tertebak melahirkan kolonialisme, monopoli pelayaran, penindasan, dan munculnya gerakan anti penjajahan semacam I Tolokjuga itu berarti memicu terjadinya kekacauan sosial yang membuat tokoh seperti Nakhoda Salabangka menjadi bajak laut yang oportunis dan kejam.
Laut dengan pantainya, adalah cara kita menunggu ketika semua telah berkumpul dalam halaman penuh kecemasan. Sebab ia selalu menyimpan rahasia dari kesedihan dan kepasrahan manusia. Buku ini patut dibaca untuk mencurigai makna laut dalam benak kita. Apakah tempat indah untuk menghibur diri pada akhir pekan atau akan ada petang yang mengambang dan menemani debur ombak tempat kita menemukan kisah-kisah agung yang telah dan akan terjadi? Selamat membaca! —Ibe S. Palogai, Penyair