Jika kita googling kata demotivasi, maka hasil yang muncul umumnya mengaitkan kata kunci tersebut dengan suatu sikap, gejala, atau bahkan penyakit yang mesti diatasi. Misalnya, tampil judul-judul artikel seperti Apa Itu Demotivasi? Ciri, Penyebab & Cara Mengatasinya, Kenali Apa itu Demotivasi Kerja dan Cara Mengatasinya atau 8 Cara Mengatasi Demotivasi Kerja di Kantor, Kenali Tandanya. Artinya, demotivasi dianggap sesuatu yang negatif, bertentangan dengan “kodrat” dunia kerja dan bahkan hidup manusia yang seharusnya motivasional. Namun apakah benar demikian? Apakah demotivasi adalah sesuatu yang sepenuhnya sakit sampai-sampai harus disembuhkan? Sebaliknya, apakah motivasi merupakan hal yang sungguh-sungguh baik sehingga posisinya sedemikian dianggap kodrati?
Jika demotivasi secara sederhana diartikan sebagai sikap malas atau kurang bersemangat terhadap sesuatu, maka ketahuilah bahwa beberapa filsuf di masa lampau justru merekomendasikan hal demikian. Mengapa bisa seperti itu? Sikap demotivasional bukannya tanpa sebab. Lewat konsep-konsep yang serupa dengan itu, para filsuf melancarkan kritik keras terhadap peradaban yang sok yakin dan terlampau optimis terhadap jargon kemajuan dan juga kepastian.