Detail Ibu, Masukkan Aku ke Perutmu Lagi - Karina Andjani
Anak perempuan yang mengumpulkan bangkai ikan di kotak makan, kucing kurus yang memberi pelajaran moral pada lelaki cabul, kumpulan -mahasiswa dan mahasiswi yang berkumpul bagai ternak yang hendak disembelih para seniornya di inisiasi, dan lain seterusnya-kumpulan cerpen ini merupakan eksplorasi sisi gelap dalam berbagai perilaku manusia dalam kehidupan keseharian di Indonesia. Ironi dan humor terkadang muncul di sela singkapan kata-kata. Buku ini mungkin tidak menghibur, tapi berupaya memahami dan menemani.
"Filsafat dan musik klasik, sebagai dunia yang melatarbelakangi Karina Andjani, memberi nuansa kuat dalam cerpen-cerpen eksistensialistik ini. Membacanya adalah seperti mendengarkan karya-karya Chopin: untaian nada-nada indah, dimainkan di tengah dunia yang sepi dan tragis." - Syarif Maulana; penulis, pemusik, dan akademisi.
"Semua cerpen berasal dari kerikil atau benda lain yang melukai kita semua yang kemudian bertransformasi menjadi mutiara berupa katakata. Ada cerpen yang tidak memiliki plot, kadang-kadang ceritanya tidak menuju ke satu arah tapi berputar-putar, dan proses berputar inilah yang membuatnya menjadi tambah lama tambah dalam menghirup kegelapan." - Ananda Sukarlan; komponis dan pianis.
"Cerpen-cerpen Karina mungkin tidak akan membuat semua orang senang, namun justru tulisan-tulisannya memasuki kedalaman tersendiri. la berhasil menggali kegelapan yang kadang masih tersembunyi? - Soe Tjen Marching; penulis, akademisi, dan komponis.