Detail Yang Tersisa dari yang Tersisa - Nurhady Sirimorok
Sebagai bocah, jika aku hidup hanya dikelilingi orang dewasa, bersama berjuta-juta larangan mereka, barangkali sudah lama kulemparkan diriku ke dasar jurang. Orang-orang dewasa di Tompotikka hanya punya dua cara mendidik kami anak-anak: menghalangi semua rencana kami dan menghukum kami apabila berhasil melompati halangan mereka.
Aku mau cepat dewasa. Aku mau cepat bisa melakukan segala yang mereka bisa lakukan. Walaupun, sebetulnya, ada yang lebih hebat: menghabiskan malam bersama tiga sahabatku, berkeliaran di hutan saat semua orang dewasa terlelap. Mereka perlu tahu setiap bocah, setelah menelan jutaan larangan orang tua, butuh bersenang-senang di luar rumah bersama kawan-kawannya. Kalau kemudian mereka memukuli kami sampai remuk, memang itulah pekerjaan mereka, orang dewasa memang membenci bocah-bocah yang dewasa.