Waktu Tanpa Buku. Dramawan feminis Norwegia, Lene Therese Teigen, telah menulis naskah drama, berjudul ‘Time Without Books’ yang membongkar dan merenungkan pengalaman Uruguay berdasarkan riset dengan para survivor, termasuk para perempuan eksil Uruguay yang ada di Norwegia.
Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Faiza Mardzoeki dengan judul ‘WAKTU TANPA BUKU’ Cerita WAKTU TANPA BUKU sangat dekat dengan kita di sini. Di Indonesia. Sebuah cerita tentang korban kediktatoran masa lalu yang masih sangat perlu ditatap dan direnungkan. Karena pengalaman masa lalu selalu melahirkan perjalanan kemanusiaan yang tidak pernah usai untuk menatap masa depannya. Di sana ada korban pada ibu yang ditinggalkan oleh suaminya, anak yang kehilangan ayahnya, generasi muda yang mempertanyakan masa lalu orang tua sekaligus bangsanya. Sebuah pertanyaaan yang tidak akan pernah berakhir….
Drama ini bisa membuka kemungkinan terjadinya dialog tersebut, yaitu sebuah Dialog Seni dan Hak Asasi Manusia dalam perspektif masa lalu masa kini untuk menjemput masa depan lebih adil.
Kami ingin memperkenalkan bahwa proses karya seni drama sebagai mekanisme untuk bicara soal Hak Asasi Manusia lebih luas ke publik Indonesia, khususnya generasi muda.
Dengan menerjemahkann karya drama bangsa lain dan mengenalkannya di sini, di Indonesia, juga menjadi bagian dari proses dialog seni dalam semangat solidaritas internasional. Karena Seni dan Hak Asasi Manusia adalah milik anak semua bangsa.