Ulid adalah bocah miskin biasa yang hidup di sebuah desa terpencil yang biasa juga. Karena itu, hal-hal yang dilakukannya juga biasa-biasa saja: bermain, sekolah, dan bermain. Apa-apa yang disukainya juga biasa: membakar gamping seperti bapaknya, memanem bengkuang seperti umumnya anak-anak di desanya, mendengarkan sandiwara radio sebagaimana bocah yang tumbuh pada tahun 80-an. Sedikit yang luar biasa, adalah Ulid tak suka Malaysia, tak seperti kebanyakan orang di desanya, Lerok. Karena itu, Ulid tak ingin ikut-ikutan pergi ke sana.