Barangkali penyusunan Tuhan, Saya Ingin Bahagia adalah upaya memperpanjang kebahagiaan. Biar bahagia tidak pendek-pendek amat. Kehadiran buku Ngadiyo penting agar kita menyadari bahwa kebahagiaan bukan semata dirasa pada sampai, namun juga saat menuju. Dalam bahasa sederhana, kebahagiaan bukan semata hadir di tujuan, tapi juga dalam proses. Maka, jika bahagia hanya ditunggu, betul kata Kafka, hidup bahagia itu pendek. Namun, bila kita memutuskan mengalami bahagia meski kita belum sampai-sampai amat pada hidup nyaman, umur kebahagiaan akan lebih panjang. Buku Tuhan, Saya Ingin Bahagia ini ditulis sejak bertahuntahun lalu dan menjadi bagian dari proses Ngadiyo mencari kebahagiaan. Apakah Ngadiyo sudah menemukan kebahagiaan? Ah, bahagia itu dirasakan!