Opera Jakarta by Titi Nginung 3.36 · Rating details · 47 ratings · 11 reviews Kadang, sebagai pembaca, kita boleh tidak percaya. Masa sih bisa jatuh cinta berulang kali tetapi hanya satu yang benar-benar berarti? Lalu apa istilah yang lain kalau bukan benar-benar?
Yoko dan Rum, mungkin mau membuktikan hal ini. Perjalana cinta mereka berdua ternyata jadi urusan keluarga kedua belah pihak, kekasih lama dan baru, teman dan sabahat, dengan segala rasa iri, simpati, cemburu, atau rindu. Sehingga tidak pernah jelasmana urusan pribadi dan mana yang mengurusi orang lain.
Berbelit, meliuk ke sana kemari, dan beberapa peristiwa terjadi tak terduga.
Opera Jakarta, menampilkan kisah sehari-hari, dengan segala kekuatiran dan keprihatinan kita. Tokoh-tokohnya bukan jagoan yang biasa muncul di layar film atau layar televisi, yang kisahnya habis setelah pertunjukan selesai. Justru sebaliknya, inilah kisah para penonton setelah pertunjukan selesai.
Novel ini barangkali jadi semacam jembatan antara karya sastra yang dianggap angker dan karya pop yang dipandang sebelah mata pun tidak.
Ketika dimuat bersambung di Kompas, beberapa pembaca menulis surat bahwa kisah dalam Opera Jakarta ini mirip dengan kisah mereka. Komentar penulisnya, “Banyak kisah semacam ini diangkat dari kisah sebenarnya, maka agak lucu jika justru mengilhami kecocokan dengan masa lampau seseorang.” Kita boleh percaya boleh tidak setelah membaca hingga selesai. di jantung Jakarta ini segala apa bisa terjadi juga cinta, berulang kali tapi hanya satu yang benar-benar berarti kita baru tahu, sesaat sebelum mati